Qin mengatakan bahwa dia juga harus memahami budaya mereka agar dapat melakukan pertukaran dan kerja sama yang lebih baik dalam berbisnis dengan masyarakat Indonesia. "Saya rasa rempah-rempah juga menjadi jembatan kerja sama kita dengan Indonesia," kata Qin Feng, seraya menambahkan bahwa saat ini terdapat lebih dari 20 perusahaan yang bekerja sama dengan Indonesia di pasar rempah-rempah.
Guangxi, yang terletak di sebuah titik penting dalam wilayah cakupan RCEP, merupakan jembatan penghubung ASEAN, dengan berbagai keunggulan yang saling melengkapi seperti lokasi, transportasi, kebijakan, dan sumber daya. Guangxi diarahkan untuk membangun rantai industri, rantai pasokan, dan rantai nilai lintas perbatasan dengan ASEAN. Penerapan RCEP yang efektif memberikan momentum baru ke dalam Zona Perdagangan Bebas Guangxi untuk membangun perekonomian terbuka tingkat tinggi dan Qin Feng berharap dapat mengembangkan bisnisnya menjadi lebih besar dengan latar belakang yang menguntungkan tersebut.
Menjelang Tahun Baru Imlek, Qin terus memikirkan cara untuk lebih lanjut meningkatkan kerja sama dan menjajaki pasar rempah-rempah di Indonesia. "Dulu kami berkomunikasi lewat telepon, dan saya langsung menghubungi Kamar Dagang dan Industri Indonesia, dan mereka membantu menghubungkan kami dengan para pabrikan," kata Qin.