Minyak gagal menembus kembali ke kisaran yang diperdagangkan antara Desember 2022 dan Maret 2023 meskipun pemotongan lebih lanjut dari Arab Saudi mengatakan segalanya tentang pandangan pedagang tentang ekonomi, kata Craig Erlam, analis pasar senior di OANDA, pemasok layanan perdagangan daring multi-aset.
"Ketahanan ekonomi sekarang sangat mengesankan, tetapi semakin lama bertahan, semakin akan dipenuhi dengan suku bunga yang lebih tinggi yang pada akhirnya dapat menghasilkan hard landing yang lebih sulit," tambah Erlam.
Harga minyak bisa terangkat jika Federal Reserve AS melewatkan kenaikan suku bunga pada pertemuan berikutnya pada 13-14 Juni, kata Tamas Varga dari broker PVM. dilansir antaranews.com