Beranda Ekonomi Minyak Jatuh 0,69 Persen Efek Dolar Naik

Minyak Jatuh 0,69 Persen Efek Dolar Naik

Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Oktober tergelincir 60 sen atau 0,69 persen, menjadi menetap pada 86,21 dolar AS per barel

0
istimewa

CARAPANDANG - Harga minyak turun lebih jauh pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), di tengah kekhawatiran tentang pemulihan ekonomi China yang goyah dan dolar yang lebih kuat mengambil momentum dari kenaikan tujuh minggu karena pasokan yang ketat.

Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Oktober tergelincir 60 sen atau 0,69 persen, menjadi menetap pada 86,21 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.

Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman September merosot 68 sen atau 0,82 persen menjadi ditutup pada 82,51 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.

Dengan memudarnya harapan ekonomi China akan kembali ke tingkat permintaan prapandemi, pasar minyak memiliki sedikit harapan untuk pertumbuhan di masa depan, kata Walter Zimmerman, kepala analis teknis ICAP-TA.

"Masalahnya adalah karena China semakin terbukti tidak mampu keluar dari jalannya sendiri ke sisi positif, apalagi memimpin ekonomi dunia, tidak banyak lagi yang bisa memimpin halhal yang lebih tinggi."

Pelaku pasar terpecah, menimbang keseimbangan penawaran-permintaan yang ketat terhadap tanda-tanda melemahnya permintaan dari China, kata Phil Flynn, analis di Price Futures Group.

"Saya pikir kita masih akan menghadapi pasar yang sangat ketat," kata Flynn

Vandana Hari, pendiri penyedia analisis pasar minyak Vanda Insights, mengatakan koreksi mungkin terjadi untuk pasar minyak mentah.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here