Beranda Ekonomi Minyak Naik 1,2 Persen Efek Arab Saudi dan Rusia Kurangi Pasokan

Minyak Naik 1,2 Persen Efek Arab Saudi dan Rusia Kurangi Pasokan

Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman November bertambah 1,04 dolar AS atau 1,2 persen, menjadi menetap pada 90,04 dolar AS per barel

0
istimewa

CARAPANDANG - Harga minyak naik satu dolar AS per barel pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), berada di level tertinggi sejak November 2022, setelah Arab Saudi dan Rusia memperpanjang pengurangan pasokan sukarela hingga akhir tahun, mengkhawatirkan investor tentang potensi kekurangan selama puncak permintaan musim dingin.

Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman November bertambah 1,04 dolar AS atau 1,2 persen, menjadi menetap pada 90,04 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange, ditutup di atas level psikologis 90 dolar AS untuk pertama kalinya sejak 16 November 2022. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS untuk pengiriman Oktober terangkat 1,14 dolar AS atau 1,3 persen, menjadi ditutup di 86,69 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange, juga merupakan harga tertinggi dalam 10 bulan.

Investor telah memperkirakan Arab Saudi dan Rusia akan memperpanjang pemotongan sukarela hingga Oktober, namun perpanjangan tiga bulan tidak terduga.

“Ini merupakan indikasi jelas bahwa harga minyak mengalahkan volume (untuk Arab Saudi),” kata Jorge Leon, Wakil Presiden Senior di Rystad Energy.

“Pergerakan bullish ini secara signifikan memperketat pasar minyak global dan hanya dapat menghasilkan satu hal: harga minyak yang lebih tinggi di seluruh dunia,” kata Leon pula.

Baik Arab Saudi maupun Rusia mengatakan mereka akan meninjau pengurangan pasokan setiap bulannya, dan dapat memodifikasinya tergantung pada kondisi pasar.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here