Beranda Ekonomi Minyak Naik 1,8 Persen Efek Menegangnya Rusia dan Ukraina

Minyak Naik 1,8 Persen Efek Menegangnya Rusia dan Ukraina

Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman September terangkat 1,43 dolar AS atau 1,8 persen, menjadi ditutup pada 81,07 dolar AS per barel

0
istimewa

Penghentian koridor biji-bijian dapat menekan pasokan etanol dan biofuel yang dicampur dengan produk minyak pada saat pasar biji-bijian global sudah mengetat, yang akan menyebabkan kilang-kilang menggunakan lebih banyak minyak mentah, kata Flynn.

Penyitaan kapal juga dapat menambah risiko ekspor minyak dan barang lainnya di wilayah tersebut, tambahnya. Kremlin pada Jumat (21/7/2023) mengatakan tindakan "tak terduga" Ukraina menimbulkan bahaya bagi pengiriman sipil di Laut Hitam, dan situasi seputar ekspor Rusia memerlukan analisis.

Di AS, persediaan minyak mentah turun minggu lalu, di tengah lonjakan ekspor minyak mentah dan pemanfaatan kilang yang lebih tinggi, Badan Informasi Energi (EIA) mengatakan pada Rabu (19/7/2023). Sebelumnya pada Senin (17/7/2023), EIA memperkirakan bahwa produksi minyak dan gas serpih AS kemungkinan akan menurun pada Agustus untuk pertama kalinya tahun ini, menambah kekhawatiran akan keterbatasan pasokan.

Sementara itu, perusahaan-perusahaan energi AS minggu ini mengurangi jumlah rig minyak sebanyak tujuh, pengurangan terbesar mereka sejak awal Juni, kata perusahaan jasa energi Baker Hughes. Pada angka 530, jumlah rig minyak AS, indikator awal produksi di masa depan, berada pada level terendah sejak Maret 2022.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here