Beranda Ekonomi Minyak Naik 2,1 Persen Efek Stimulus China

Minyak Naik 2,1 Persen Efek Stimulus China

Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman September bertambah 1,67 dolar AS atau 2,1 persen, menjadi ditutup pada 82,74 dolar AS per barel

0
istimewa

Kedua harga acuan minyak mentah telah naik selama empat minggu berturut-turut dengan pasokan diperkirakan akan mengetat karena pemotongan dari Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya seperti Rusia, sebuah kelompok yang dikenal sebagai OPEC+.

Kenaikan minyak telah mencerminkan "kondisi pengetatan karena pengurangan produksi minyak Saudi berdampak pada pasar ... bahkan ketika permintaan musim panas agak lebih kuat untuk bensin dan bahan bakar jet," kata Citi Research dalam sebuah catatan.

Permintaan yang kuat dan kekhawatiran tentang masalah pasokan mendorong bensin berjangka AS ke level tertinggi sejak Oktober 2022.

"Reli minyak mentah sangat mengesankan karena terjadi ketika Eropa terlihat sangat lemah saat ini, AS melambat, dan Politbiro China diperkirakan tidak akan mengungkap stimulus besar minggu ini," Edward Moya, analis pasar senior di perusahaan data dan analitik OANDA, mengatakan dalam sebuah catatan.

Di zona euro, aktivitas bisnis menyusut lebih dari yang diharapkan pada Juli karena permintaan di industri jasa-jasa dominan blok tersebut menurun sementara output pabrik turun pada laju tercepat sejak COVID-19 pertama kali terjadi, sebuah survei menunjukkan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here