"Pasar khawatir bahwa lingkungan suku bunga yang lebih tinggi akan menurunkan permintaan minyak. Reaksi spontan mendorong minyak turun," kata analis Price Group, Phil Flynn.
Suku bunga yang lebih tinggi memperkuat dolar, membuat komoditas dalam mata uang AS lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.
Sementara itu, persediaan minyak mentah komersial AS meningkat 7,9 juta barel dalam pekan yang berakhir 9 Juni berbeda dengan ekspektasi pasar untuk penurunan ringan, menurut data yang dikeluarkan oleh Badan Informasi Energi (EIA) AS pada Rabu (14/6/2023).
Laporan EIA memberi tekanan pada pasar minyak tetapi pedagang tetap fokus pada keputusan Fed yang akan datang, kata Vladimir Zernov, analis pemasok informasi pasar FX Empire.
Minyak WTI tetap terikat kisaran tanpa tren yang jelas dalam jangka pendek, meskipun jelas akan membutuhkan katalis yang signifikan untuk mendapatkan momentum kenaikan yang berkelanjutan, tambah Zernov. dilansir antaranews.com