Ridha juga menegaskan, bahwa tidak pernah terjadi aksi pengusiran terhadap Gubernur saat insiden oknum mahasiswa menyampaikan kritik itu terjadi. Sebab faktanya, Gubernur urung menyampaikan materi karena suasana yang sedang tidak kondusif, sehingga demi menjaga muruah Gubernur secara pribadi dan kelembagaan, maka rencana penyampaian materi dari Gubernur Mahyeldi dibatalkan.
"Alhamdulillah, pesan-pesan yang disampaikan Bapak Gubernur dalam pertemuan ini akan menjadi catatan khusus bagi kami dalam penyelenggaraan pendidikan di UIN Bukittinggi ke depannya. Untuk saat ini, kami secara akademik juga sedang memproses oknum mahasiswa yang terlibat dalam insiden tersebut, dengan ketentuan-ketentuan sesuai dengan Kode Etik Kemahasiswaan UIN Bukittinggi," ucapnya menutup. (adpsb)