Dalam kesempatan yang sama, Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan bahwa Presiden RI Prabowo Subianto menegaskan komitmen untuk terus memperkuat kemitraan strategis dengan China, menyoroti potensi besar kedua negara sebagai pemilik pasar yang luas serta keberhasilan kerja sama di bidang infrastruktur, perdagangan, dan pendidikan.
"Hubungan Indonesia dan China memiliki peran krusial dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan stabilitas kawasan. Kedua negara tidak hanya memiliki pasar besar, tetapi juga komitmen untuk menciptakan sumber daya manusia unggul yang berdaya saing global," ujarnya.
Di tengah dinamika politik internasional, menurut Luhut, Indonesia dan China berkomitmen untuk mengedepankan semangat saling memahami dan kerja sama mutualisme.
"Era kemajuan teknologi membuka peluang tak terbatas. Dengan kolaborasi komprehensif, kita bisa memanfaatkan potensi ini untuk kemajuan bersama," ucap Luhut.
Diketahui, hingga 2024 tercatat 761 naskah kerja sama telah terjalin antara perguruan tinggi kedua negara, mencakup pertukaran dosen dan mahasiswa, penelitian bersama, pengembangan kurikulum, serta pelatihan.
Salah satu program kerja sama antara China dan Indonesia adalah "1+10+100+1000" yang meliputi pembukaan jurusan teknologi kendaraan energi baru, kompetisi keterampilan profesional, pelatihan teknis, dan pemberian 1.000 beasiswa bagi mahasiswa Indonesia.