"Hari-hari terakhir menunjukkan adanya retracement atau penarikan kembali akibat perubahan pandangan terkait suku bunga. Ide pemotongan suku bunga lebih lanjut telah mereda.," kata David Meger, direktur perdagangan logam di High Ridge Futures, dikutip dari Reuters.
Menurut alat CME FedWatch, pasar pesimis The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 50 bps pada November. Proyeksi pasar menunjukkan peluang 87% untuk pemotongan 25 basis poin.
Harga sang logam mulia juga terus memudar karena melambungnya indeks dolar dan imbal hasil US Treasury. Indeks dolar AS terbang ke 102,549 kemarin atau tertinggi pertengahan Agustus 2024.
Imbal hasil US Treasury tenor 10 tahun juga melambung 4,04% atau tertinggi sejak Juli 2024. Penguatan dolar AS dan imbal hasil US Treasury berdampak negatif ke emas. Pembelian emas dikonversi ke dolar sehingga kenaikan dolar AS membuat emas menjadi makin mahal untuk dibeli sehingga mengurangi pembelian.
Emas juga tidak menawarkan imbal hasil sehingga kenaikan imbal hasil US Treasury membuat emas kurang menarik.