CARAPANDANG - Pemerintah Afrika Selatan sedang mengupayakan pembahasan dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk menarik pasukan penjaga perdamaian dari Republik Demokratik Kongo (DRC).

Pasukan tersebut sebelumnya bertugas membantu menahan kelompok pemberontak M23, kata Wakil Menteri Pertahanan Afrika Selatan, Jenderal Bantu Holomisa, pada Rabu (29/1).

"Terkait dengan kejadian di sana, jelas bahwa pasukan kami dikecewakan oleh pasukan lain, tetangga kami... Pemerintah sedang berkomunikasi dengan PBB agar dapat memfasilitasi pemulangan pasukan kami dari Goma," ujar Holomisa kepada wartawan.

Ia menambahkan bahwa pasukan DRC, serta penjaga perdamaian dari Tanzania dan Malawi yang juga terlibat dalam mempertahankan Kota Goma dan Sake, telah menyerah atau melarikan diri dari pertempuran melawan militan.

Dalam konferensi pers yang sama, Menteri Pertahanan Afrika Selatan Angie Motshekga mengatakan tidak ada korban jiwa dalam pasukan negaranya di DRC selama 48 jam terakhir, karena Afrika Selatan telah mengajukan permintaan gencatan senjata kepada kelompok M23.

Dalam beberapa pekan terakhir, setelah kegagalan upaya mediasi Angola, kelompok bersenjata anti-pemerintah M23 kembali melancarkan serangan di wilayah timur dari DRC.

Pemerintah Kongo menuduh negara tetangganya, Rwanda, mendukung para pemberontak dan mendesak agar menarik pasukannya dari wilayah tersebut. Namun, Rwanda membantah semua tuduhan tersebut.

Sumber: Sputnik-OANA