CARAPANDANG - Kementerian Sosial terus mengawal persiapan Sekolah Rakyat dengan mengajak dialog para penerima manfaat.
Sekolah Rakyat bakal dibuka pada Juli 2025 mendatang. Salah satunya berlokasi di Sentra Antasena Magelang, Jawa Tengah. Sebanyak 150 anak mendaftar untuk jenjang SMA. Dari proses seleksi, terpilih 50 siswa untuk mengisi dua rombongan belajar (rombel), yakni 22 laki-laki dan 28 perempuan.
Salah satu penerima manfaat program Sekolah Rakyat ini ialah Endang Ristiningsih (53). Perempuan yang berstatus ibu tunggal ini menghidupi anaknya, Ely Nur Laela (15) dari hasil berjualan keripik pisang.
“Alhamdulillah, kemudian Pak Prabowo bikin Sekolah Rakyat. Ini memang dikhususkan untuk keluarga yang kurang mampu seperti Bu Endang dan Ely. Program ini penting untuk memotong rantai kemiskinan dan membangun harapan,” kata Wamensos Agus Jabo Priyono saat kunjungan ke rumah Endang, Rabu (4/6/2025).
Penghasilan Endang dari berjualan dan buruh harian lepas sekitar Rp 900 ribu per bulan hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari bagi tiga anaknya. Tak ayal, sang anak Ely sempat kehilangan semangat melanjutkan sekolah setelah lulus SMP, hingga Sekolah Rakyat membuka kembali peluang pendidikan baginya.