Beranda Ekonomi Emas Naik Efek Memanasnya Perang Israel-Hamas

Emas Naik Efek Memanasnya Perang Israel-Hamas

Harga emas di pasar spot pada perdagangan Kamis (19/10/2023), ditutup di posisi US$ 1.973,71 per troy ons. Harganya melesat 1,34%. 

0
istimewa

"Inflasi terlalu tinggi dan butuh beberapa bulan untuk membuat keyakinan bahawa inflasi melandai bergerak sesuai target kami. Kita tidak tahu kapan inflasi akan melandai dalam beberapa kuartal ke depan. Jalan untuk menuju ke sana (inflasi rendah) mungkin akan penuh riak dan butuh waktu. Namun, kami tetap berkomitmen untuk membawa inflasi ke 2%," tutur Powell, dalam pidatonya, dikutip dari situs The Fed.

Perangkat FedWatch Tool menunjukkan 7,8 % pelaku pasar memperkirakan adanya kenaikan suku bunga acuan sebesar 25 bps pada November mendatang. Angka ini turun dibandingkan hari sebelumnya yang mencapai 11,5%.

Analis OANDA, Edward Moya, menjelaskan pernyataan Powell mengindikasikan jika ada risiko dari perlambatan ekonomi ke depan yang dikhawatirkan The Fed. Kondisi ini bisa membuat The Fed mengakhiri kenaikan suku bunga.

"Pelaku pasar melihat pernyataan Powell bukan sebagai komen yang hawkish. Sepertinya ada banyak risiko dari outlook ekonomi ke depan dan ini akan menopang harga emas," tutur Moya, dikutip dari Reuters.

Imbal hasil US Treasury kemarin ditutup di posisi 4,99%, level tertingginya sejak Juli 2007 atau 16 tahun lebih. Sebaliknya, pernyataan Powell membuat dolar AS melemah menuju 106,25, dari 106,57 pada hari sebelumnya.
Melemahnya dolar AS membuat emas semakin terjangkau dibeli sehingga permintaan pembelian naik. dilansir cnbcindonesia.com

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here