"Meskipun turun selama tiga sesi berturut-turut, emas tetap menguat dengan ketegangan perdagangan dan prospek suku bunga AS yang lebih rendah meningkatkan daya tariknya," ujar Lukman Otunuga, analis riset senior di FXTM, kepada Reuters.
"Jika emas kembali menembus di atas US$3.055 per troy ons, maka dapat membuka pintu kembali menuju US$3.100 hingga US$3.130 per troy ons.
Sementara pelemahan berkelanjutan di bawah US$3.000 per troy ons dapat menyebabkan emas merosot menuju US$2.950 hingga US$2.930 per troy ons," tambah Otunuga.
Kekhawatiran atas perang dagang global sejak pengumuman tarif timbal balik Presiden AS Donald Trump telah meningkatkan kekhawatiran akan resesi dan mendorong investor untuk berlindung di aset safe haven seperti emas.
AS akan mengenakan tarif 104% pada China mulai pukul 12:01 ET pada hari ini Rabu (9/4/2025). Beijing tidak mencabut tarif balasannya pada barang-barang AS pada batas waktu Selasa siang yang ditetapkan oleh Presiden AS Donald Trump.
Emas, yang sering digunakan sebagai penyimpan nilai yang aman selama masa ketidakpastian politik dan keuangan, telah naik 15% sepanjang tahun ini.
Sementara itu, indeks dolar AS turun terhadap mata uang lainnya, membuat emas batangan lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.
Pada perdagangan Selasa (8/4/2025), indeks dolar AS (DXY) terdepresiasi 0,29% di level 102,95.