Lebih khusus Hasyim juga menyampaikan, perhatian juga perlu diberikan pada proses pengelolaan logistik pemilu di luar negeri. Apalagi dari 130 kantor perwakilan RI, dua di antaranya (Korea Utara dan Afghanistan) untuk sementara tidak dibuka. "Apakah akan didukung oleh kantor perwakilan didekatnya," lanjut Hasyim.
Sementara Yulianto Sudrajat pada sesi pemaparan berharap agar pengalaman pengelolaan logistik di pemilu sebelumnya menjadi pemicu jajaran KPU untuk bekerja ekstra menyiapkan logistik Pemilu 2024. "Tanggungjawab kita besar," ucap Drajat.
Selain itu Drajat juga menyampaikan pada pemilu 2024, KPU kembali memafaatkan Sistem Informasi Logistik (Silog). Dengan dukungan Silog nantinya seluruh perjalanan logistik pemilu terpantau, termonitoring mulai dari perencanaan hingga penghapusan. dilansir kpu.go.id