Beranda Feature Pengungsi Gaza Bagikan Harapan Lewat Makanan di Tengah Reruntuhan Bangunan

Pengungsi Gaza Bagikan Harapan Lewat Makanan di Tengah Reruntuhan Bangunan

Pengungsi Palestina berusaha mendapatkan bantuan makanan dari sebuah dapur umum setempat di tengah pengepungan yang diberlakukan oleh tentara Israel dan kelangkaan bantuan di kamp Al-Shati, sebelah barat Gaza City, pada 7 Desember 2024. (Xinhua/Mahmoud Zaki)

0
Xinhua

   Israel mengatakan bahwa penutupan tersebut dimaksudkan untuk menekan Hamas agar membebaskan lebih banyak lagi warga Israel yang disandera, sementara Hamas menuduh Israel melanggar gencatan senjata, yang diupayakan untuk meringankan penderitaan masyarakat di Gaza.

   Lebih buruk lagi, Israel kemudian melanjutkan serangan udara dan daratnya yang mematikan di daerah kantong Palestina itu pada 18 Maret, yang sejauh ini telah menewaskan 1.391 orang dan melukai 3.434 lainnya di Gaza.

   Jumlah korban tewas secara keseluruhan di Gaza telah mencapai 50.752 orang, dengan 115.475 lainnya luka-luka sejak awal operasi militer Israel di daerah kantong tersebut pada 7 Oktober 2023, lapor otoritas kesehatan Gaza.

Displaced Palestinian children are seen in Gaza City, on April 7, 2025. (Photo by Mahmoud Zaki/Xinhua)

Anak-anak pengungsi Palestina terlihat di Gaza City pada 7 April 2025. (Xinhua/Mahmoud Zaki)

   Konsekuensi langsung dari blokade bantuan oleh Israel itu dan serangan-serangan terbarunya sangatlah menghancurkan. Toko-toko roti tutup, pasar-pasar sepi, dan keluarga-keluarga dijatah dengan persediaan yang makin menipis. Situasi mengerikan ini mendorong Mohammed untuk mengumpulkan tepung, beras, dan makanan kaleng milik keluarganya, sementara para tetangganya menyumbangkan makanan sisa. Kini, di halaman rumahnya, Mohammed membagikan makanan kepada lebih dari 400 orang setiap harinya, yang sebagian besar adalah perempuan, anak-anak, dan lansia.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here