Tanjungpinang adalah salah satu kota yang turut terpapar virus corona jenis baru Covid-19. Seluruh sekolah melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ) seperti yang diintruksikan oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
Zulfahmi mengatakan bahwa wabah ini merupakan cobaan dan harus di jalani dengan ikhlas. Dia sebagai guru walaupun mengajar anak berkebutuhan khusus dengan orang tua yang tidak awam dengan pendidikan yang diterapkan kepada anak mereka, membuat itu tidak mudah.
“Saya menerapkan sistem pembelajaran luring dan daring kepada siswa saya selama pandemi,” kata Zulfahmi.
Saat pembelajaran yang mudah, Fahmi mengajak anak-anak untuk belajar daring. Namun jika butuh praktek atau pembelajaran secara luring, Zulfahmi menyambangi rumah siswanya.
“Saya ke rumah mereka pakai ojek. Saya ada ojek langganan yang mau mengantar saya ke rumah siswa,” kata Fahmi.
Fahmi tidak ingin memberatkan orang tua siswa yang harus menjemput dia ke rumah nya karena dalam kondisi mata yang tidak dapat melihat. Zulfahmi mengaku tidak mau manja atau lemah di hadapan siswanya dan wali murid.
“Selama pandemi saya gunakan ojek kemana-mana. Kadang ada saudara juga yang saya minta tolong mengantarkan saya. Kalau dulu (Sebelum pandemi) saya jalan kaki, karena rumah dekat dengan sekolah. Saya tidak mau menyusahkan wali murid, karena memang saya mengerti juga mereka sedang susah karena pengaruh pandemi ini, harus kerja juga, jadi saya saja yang ke rumah mereka,” cerita Fahmi.