Di tengah pernyataan hawkish Powell, pergerakan emas masih ditolong oleh panasnya konflik di Timur Tengah. Dalam perkembangan terbaru, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak kesepakatan gencatan senjata selama 5 hari dengan kelompok Hamas di Gaza sebagai imbalan atas pembebasan beberapa sandera yang ditahan di wilayah tersebut pada awal perang.
Menurut sumber yang mengetahui hal tersebut, sebagaimana dilansir The Guardian, Jumat (10/11/2023), Netanyahu langsung menolak kesepakatan tersebut dalam perundingan segera setelah militan Hamas melancarkan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya ke wilayah Israel pada tanggal 7 Oktober, yang menewaskan sekitar 1.400 orang.
Negosiasi dilanjutkan setelah peluncuran serangan darat Israel pada 27 Oktober, namun sumber yang sama mengatakan Netanyahu terus mengambil tindakan keras terhadap proposal yang melibatkan gencatan senjata dengan jangka waktu berbeda dengan imbalan sejumlah sandera.
Emas adalah aset aman sehingga panasnya konflik menopang pergerakan emas karena permintaannya naik. Di sisi lain, sikap kemungkinan hawkish membuat kekhawatiran pelaku pasar akan penguatan dolar AS, sehingga emas mulai kembali terkoreksi. dilansir cnbcindonesia.com