CARAPANDANG - Siapa mengira, minyak bekas gorengan yang sudah beberapa kali pakai itu masih punya nilai ekspor. Ya, minyak jelantah! Atau used cooking oil kini menjadi komoditi ekspor ke Amerika Serikat (AS).
Sebanyak lima kontainer atau sekitar 200 metrik ton minyak jelantah hasil pengumpulan dari Sistem Informasi Minyak Jelantah (Simijel) belum lama ini diberangkatkan ke Amerika. Pelepasan ekspor dilakukan secara hibrida dari tiga lokasi, yakni di Gedung Pusat Kementerian Perindustrian, di Gudang CV Artha Metro Oil Tangerang, dan di Veriflux Office Houston Texas USA.
Minyak jelantah itu selanjutnya akan diproses menjadi greenfuel sustainable aviation fuel/green avtur (SAF) dan hydrotreated vegetable oil/green diesel (HVO). Minyak goreng jelantah adalah minyak limbah yang bisa berasal dari jenis-jenis minyak goreng seperti halnya minyak jagung, minyak sayur, minyak samin, dan sebagainya.
Pada umumnya, minyak itu merupakan minyak bekas pemakaian kebutuhan rumah tangga. Minyak goreng bekas merupakan minyak yang sudah digunakan berulang-ulang (empat kali) pemakaiannya dan minyak tersebut sudah turun kualitasnya.