"Kami ada aplikasi khusus, jadi untuk mengoperasikan komputer itu, mereka harus hapal semua fungsi keyboard, dan itu yang saya tekankan kepada murid saya, alhamdulillah, mereka sekarang sudah lancar mengetik," katanya.
Dedikasi dan Tanamkan Motivasi
Fahmi mendedikasikan diri sebagai pendidik bukanlah tanpa alasan. Salah satu yang mulia adalah, dia ingin anak-anak tunanetra lainnya pun bisa mandiri dan sukses dalam melewati kehidupan.
“Bukan malah sebaliknya, mereka pesimis, seperti dunia ini telah berhenti berputar, seperti saya dulu. Beruntung Allah mengirimkan saya satu orang tunanetra yang memotivasi saya untuk terus maju, sehingga saya bisa jadi seperti sekarang ini,” tutur Fahmi.
Fahmi mengatakan bahwa ia telah mendidik puluhan murid. Bahkan, mantan muridnya ada yang melanjutkan kuliah di Pulau Jawa dan meraih nilai yang diatas rata-rata. Itu dikarenakan semangat serta motivasi yang terus diberikan fahmi kepada para muridnya. Menurut Fahmi, dengan ada orang yang “senasib” dapat sukses, maka akan lahir semnagat baru dari diri anak-anak dan mereka akan termotivasi untuk terus menjalani kehidupan.
Dan motivasi dan segala harapan itu terus disampaikan Fahmi kepada para muridnya di SLBN 1 Tanjungpinang tersebut dari generasi ke generasi.
“Saya ingin mereka terus melangkah, sukses dan terus menjalani hidup ini dengan semangat,” tuturnya.